Investasi Bodong Adalah
Contoh investasi bodong
Dikutip dari laman DJKN Kemenkeu, berikut ini contoh dari investasi bodong:
1. Investasi online atau robot trading
Seiring perkembangan teknologi yang sudah semakin modern, modus kejahatan juga mulai mengikuti perkembangan zaman. Contohnya, investasi bodong yang dilakukan secara online.
Tipe penipuan semacam ini sangat marak terjadi di dunia maya. Biasanya para pelaku akan mencari atau menarik para korbannya melalui iklan di media sosial.
Di mana mereka membuat sebuah iklan yang berisi kalimat ajakan untuk berinvestasi dengan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Di sisi lain, para pelaku penipuan akan merencanakan semuanya secara matang, supaya mereka terlihat profesional dan meyakinkan. Selain itu, para pelaku juga berani mencantumkan nama OJK, BI, atau bank lain di produk yang mereka tawarkan.
Kemudian para korban akan diberikan laman website palsu yang digunakan untuk media pendaftaran investasi dan juga menyetor sejumlah uang.
Setelah semuanya sudah selesai, maka laman website tersebut akan menghilang dan tidak dapat diakses. Para pelaku akan menghilang tanpa jejak dengan sejumlah uang yang sudah korban kirimkan.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa koperasi merupakan lembaga yang berfungsi membantu dalam mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya dan juga masyarakat.
Namun baru-baru ini, koperasi simpan pinjam sempat menjadi kedok dari investasi bodong. Dalam kasus ini, para korban yang ingin menyimpan uangnya di koperasi akan dijanjikan sejumlah bunga besar setiap bulannya.
Sedangkan orang orang yang sudah bergabung menjadi anggota akan diminta untuk mencari orang-orang untuk menyimpan uangnya di koperasi tersebut, kemudian mereka akan mendapatkan sejumlah bonus. Hal tersebut hampir sama dengan sistem bisnis MLM atau multi level marketing.
Modus penipuan ini mirip dengan arisan pada umumnya. Dimana arisan bodong dilakukan dalam satu kelompok yang menghimpun sejumlah uang dari para anggotanya.
Akan tetapi, dalam arisan bodong, para pelaku menawarkan keuntungan yang besar setiap kali ada yang mendapat giliran menang. Dalam hal ini, para pelaku akan berperan sebagai pihak yang menghimpun dan menyimpan dana arisan.
Jenisnya pun beragam, ada arisan uang, Iphone, emas, atau barang berharga lain. Sekarang ini, arisan bodong sudah marak terjadi di media sosial.
Baca juga: Pengertian Dividen, Jenis, Hitungan, Tahapan Pembagiannya
Cara Menghindari Investasi Bodong
Semua orang tentunya tak ingin tertipu terkait investasi. Apalagi jika menyangkut uang dalam jumlah besar. Kerugian kadang juga tak hanya terkait materi saja. Ini bisa juga membuat orang tertekan secara mental karena tertipu. Agar tak mudah terperdaya, berikut beberapa cara menghindari penipuan investasi.
Ciri-ciri Investasi Bodong
Sebenarnya setiap orang bisa menghindari agar tidak mengalami penipuan. Begitu juga dengan penipuan berupa investasi dengan memberikan sejumlah dana. Agar tak mudah tertipu, ada baiknya mengetahui ciri-ciri dari penipuan investasi ini. Apa saja ciri-cirinya? Berikut penjelasannya.
Melakukan Riset Terkait Perusahaan Investasi dan Produknya
Sebelum berinvestasi perlu untuk melakukan riset baik pada perusahaan maupun produk investasinya. Pastikan perusahaan tersebut memiliki reputasi yang baik.
Tidak Memiliki Produk dan Usaha yang Jelas
Investasi sudah seharusnya memiliki produk yang jelas misalnya saham, reksa dana, properti, emas, dan lain-lain. Jika jenis produknya tak jelas maka perlu mewaspadai agar tidak tertipu. Kalaupun ada produknya tetap penting untuk memeriksanya apakah memang benar dan berizin. Kadang ada yang menawarkan investasi untuk produk atau usaha yang baru. Ini juga berisiko karena belum terjamin untung ruginya.
Menjanjikan Keuntungan yang Tinggi
Penipuan investasi memiliki banyak peminat karena sering menjanjikan keuntungan yang tinggi. Keuntungan tersebut cenderung lebih tinggi dari investasi lainnya. Namun ini malah menunjukkan bahwa investasi tersebut menjadi kurang masuk akal. Waspadai jika sejak awal menawarkan keuntungan yang terlalu tinggi.
Koperasi Bodong Skema Ponzi
Praktik koperasi bodong Skema Ponzi pernah ramai terjadi di Indonesia pada tahun 1990-an, dan hingga sekarang pun masih menuai banyak korban. Ciri utama dari koperasi bodong skema Ponzi ini adalah selalu menjanjikan produk investasi dengan keuntungan besar dalam waktu singkat saja, bahkan tanpa risiko apapun.
Produk investasi pada skema ini tidak jelas dan biasanya justru milik luar negeri. Alhasil, pengembalian dana pun macet di tengah jalan. Kasus ini masih ramai sebab selalu mendatangkan figur tokoh agama maupun tokoh masyarakat sebagai calon investornya.
Setidaknya, ada 8 perusahaan yang memberikan iming-iming investasi bodong dengan Skema Ponzi, yakni:
Setidaknya, sudah ada 5 kasus investasi bodong yang menggunakan robot trading. Robot trading ini berupa sistem perdagangan otomatis yang biasanya dalam bentuk platform maupun aplikasi trading. Sebut saja ada kauss DNA Pro, ATG, Fahrenheit, Net89, Viral Blast, dan lainnya.
Modus penipuan investasi bodong ini bermacam-macam. Salah satunya adalah dengan berpura-pura menjadi pusat pendidikan dan pelatihan bagi anggotanya. Setelah itu, para anggota akan diminta melakukan trading. Kasus-kasus ini memakan uang korban hingga miliaran rupiah.
Para ibu-ibu biasanya menjadi korban jebakan investasi bodong dengan konsep arisan ini. Keuntungan yang ditawarkan tentu sangat besar, mulai dari 10-80% setiap bulannya. Padahal jika menabung dan deposito di bank saja, keuntungan hanya sekitar 1-2% setiap tahunnya.
Seiring berjalannya waktu, penipuan investasi bodong berkonsep arisan ini tidak hanya dengan modus uang saja. Ada yang berkedok emas, properti, aset berharga (rumah, kendaraan, tanah), dana ibadah haji, dan investasi modal.
Teknik penipuan ini juga semakin berkembang, khususnya melalui aplikasi chat seperti WhatsApp dan Telegram.
Meminta Nasabah Mencari Nasabah Baru
Ciri-ciri lain dari penipuan investasi yaitu mereka meminta anggota mencari anggota baru. Ini bisa berupa program MLM, skema ponzi, atau skema piramida. Investasi yang benar biasanya tidak perlu melakukan skema seperti itu.
Investasi Bodong Adalah
Istilah investasi bodong merujuk pada penipuan dalam hal penanaman modal khususnya dari organisasi tidak resmi. Biasanya, penipuan investasi bodong ini akan meminta korbannya mentransferkan uang sebagai langkah awal penanaman modal bisnis. Segala janji tentang keuntungan besar dari penanaman modal ini supaya korban tergoda.
Tentu saja, modal bisnis dan keuntungan fantastis yang dijanjikan tersebut tidak pernah ada. Meskipun demikian, kasus investasi bodong masih saja terjadi di kalangan masyarakat awam.
Investasi bodong ini akan ditawarkan melalui berbagai cara. Mulai dari SMS, e-mail, hingga iklan website. Mirisnya, tak jarang penipuan ini mencatut nama lembaga-lembaga resmi supaya tampak meyakinkan.
Singkatnya, kedok penipuan investasi bodong ini akan mengelabui korbannya dengan janji keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat. Padahal, investasi itu tidak bisa langsung untung begitu saja. Perlu proses panjang untuk mencapainya.
Baca Juga: Donny Salmanan - Affiliator Trading Ilegal Dibui 4 Tahun
Tidak Memiliki Izin yang Jelas
Perusahaan yang mengelola investasi harus memiliki izin yang jelas. Sebelumnya bisa lebih dulu memeriksa apakah perusahaan tersebut sudah terdaftar dengan legal atau tidak.